Launching Kampus II Polbangatan
Nusakini.com--Gowa--Kementerian Pertanian terus melakukan gerakan penumbuhan generasi muda milenial di bidang pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil yang siap memasuki dunia kerja dan mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda, serta menumbuhkembangkan petani milenial termasuk didalamnya petani dan santri tani milenial untuk mensukseskan Program Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045.
Pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa.
Terobosan perubahan STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian telah berhasil meningkatkan pendaftar di tahun 2018 sebesar 1.238% jika dibandingkan tahun 2013. Pengembangan pertanian modern berbasis teknologi (mekanisasi dan digitalisasi) akan menjadikan pendidikan pertanian menjadi semakin menarik bagi generasi muda. Keberhasilan membangun sektor pertanian ini tidak hanya tergantung pada pemerintah saja, melainkan merupakan kolaborasi bersama antara seluruh pelaku, baik pemerintah, swasta, praktisi, akademisi maupun masyarakat. Kita harus optimis dengan upaya dan strategi yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama dengan semua unsur pelaku pembangunan pertanian, Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045 bukan hanya sebagai cita-cita semata, tetapi dapat terwujud.
Launching Kampus II Bone Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa ini sangat strategis dan menjawab tantangan Bapak Presiden RI bahwa kita telah menyiapkan para unggulan di bidang pertanian yang kreatif dan inovatif. Di luasan sebesar 10.5 Ha ini, Kementerian Pertanian siap untuk menyiapkan pelaku-pelaku pembangunan pertanian unggulan. Kerjasama dengan dunia usaha dan industri harus terus dioptimalkan untuk penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.(R/Rajendra)